Rangkuman Materi USBN IPS SMP / MTs 2017 - 2018 - Bagian 3


21. Bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat 

a. Penyimpangan Sosial dalam Keluarga

1) tindak kekerasan antara suami dan istri. Suami atau istri yang melakukan kekerasan terhadap pasanganya, baik secara fisik maupun mental dianggap telah melakukanpenyimpangan social.

2) orang tua yang melakukan kekerasan terhadap anak atau sebaliknya baik secara fisik maupun mental juga dianggap sebagai pelaku penyimpangan social dalam keluarga.

3) Tindakan kekerasan dalam keluarga atau rumah tangga ini menyebabkan cedera, cacat, atau bahkan hilangnya nyawa seseorang. Tindakan tersebut tergolong tindakan criminal yang harus diproses secara hukum.

b. Penyimpangan Sosial dalam Masyarakat

1) penyalahgunaan narkoba
narkoba singkatan dari narkotika, psikotoprika, dan bahan aditif lainnya. Obat-obatan yang tergolong narkoba seperti : morfin, heroin, kokain, dan ekstsi pada dasarnya bermanfaat bagi dunia kedokteran selama diberikan atas rekomendasi dokter dan debgan dosis yang tepat. Narkoba menjadi terlarang dan berbahaya apabila disalahgunakan. Ketika seseorang mengonsumsi narkoba tanpa rekomendasi dokter, ia akan kecanduan narkoba. Penggunaan narkoba dengan dosis yang tinggi akan mengakibatkan terjadinya drownsiness, yaitu penurunan kesadaran seperti setengah tidur dengan ingatan yang kacau. Dalam bahasa anak-anak sekarang disebut teller.

2) tawuran pelajar
tawuran pelajar merupakan perkelahian antar pelajar secara missal. Tawuran berbeda dengan perkelahian biasa dan dapat digolongkan sebagai patologis (penyakit) karena kompleksitas, penyebab, dan akibatnya berbeda. Tawuran memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a) tawuran merupakan hasil dari adanya ikatan persahabatan yang tinggi akan tetapi, mengandung gejala konflik sosial yang tersembunyi dan agresivitasnya negative pada pribadi individu yang bersangkutan.
b) sasaran tawuran tidak begitu jelas bagi pelaku itu sendiri. Oleh karena itu, sasaran serangan dari tawuran biasanya membabi buta dan akhirnya merugikan kelompok-kelompok lainya.
c) tawuran dapat mengembangkan sifat keberanian yang semu pada diri remaja. Mereka bersembunyi dalam kelompok dan dalam suasana yang kacau.
d) tawuran dapat merusaj sportivitas karena dalam kemelut itu tidak aturan yang jelas.
e) Tawuran atau perkelahian pelajar dapat digolongkan sebagai yang menyimpang karena hal itu bertentangan dengan nilai dan masyarakat juga kaidah agama.

3) perilaku seksual di luar nikah
perilaku seksual diluar nikah merupakan tindakan penyimpangan perilaku individu yang menyangkut moral dan melanggar norma-norma kesusilaan. Penyebab perilaku ini diantaranya pelacuran, homo, seksualitas, perkosaan, kumpul kebo, dan pelecehan seksual.

4) Pembunuhan
pembunuhan adalah menghilangkan nyawa seseorang, baik dilakukuan secara sengaja, direncanakan, maupun secara tidak sengaja. Pembunuhan merupakan salah satu bentuk tindak kejahatan. Pembunuhan biasanya dilakukuan dalam situast emosi yang meledak-ledak dengan kemarahan yang tidak terkontrol. Tindakan pembunuhan termasuk tindakan kejahatan yang tidak berprikemanusiaan dan pelakunya berarti harus dihukum secara berat.

5) Pornografi
pornogafi termasuk perilaku menyimpang karena karena melanggar nilai dan norma masyarakat. Pornografi dapat membuat orang melakukan perbuatan yang menyimpang. Misalnya, melakukan masturbasi atau onani untuk memenuhi dorongan seksualnya, atau bahkan dapat mendorong orang berbuat kejahatan, seperi pelecehan seksual dan pemerkosaan.

6) Judi
sejarah perjudian bermula dari permainan pengisi waktu senggang. Tujuan judi pada waktu itu hanya untuk menghibur hati, jadi sifatnya rekreatif dan netral. Sekarang jadi beralih fungsi, judi bertujuan untuk merangsang kegairahan dan menaikan ketegangan serta pengharapan untuk menang.


22. Dampak positif dan negatif migrasi dan usaha penanggulangannya 

a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
1) Dampak Positif Imigrasi
a) Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
b) Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
c) Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
d) Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa

2) Dampak Positif Emigrasi 
a) Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
b) Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
c) Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain

b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
1) Dampak Positif Transmigrasi
a) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
b) Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
c) Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
d) Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
e) Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

2) Dampak Positif Urbanisasi 
a) Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
b) Mengurangi jumlah pengangguran di desa
c) Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
d) Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
e) Perekonomian di kota semakin berkembang
c. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :

1) Dampak Negatif Imigrasi
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain

2) Dampak Negatif Emigrasi
Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkanEmigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya

3) Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
a) Dampak Negatif Transmigrasi 
(1) Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
(2) Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya

b) Dampak Negatif Urbanisasi
(1) Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
(2) Produktivitas pertanian di desa menurun
(3) Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
(4) Meningkatnya pengangguran di kota
(5) Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
(6) Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas

d. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Permasalahan Migrasi
Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :
1) Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
2) Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa
3) Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan
4) Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar
5) Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan

23. Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya 

a. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
1) Letusan Gunung Api
2) Gempa Bumi
3) Banjir
4) Tanah anah Longsor
5) Badai/Angin Topan 
6) Kemarau Panjang

b. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
1) Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan. Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.

2) Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.
a) Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
b) Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
c) Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.

24. Pengertian dan kurun waktu masa praaksara 
Masa praaksara (prehistory) merupakan zaman manusia belum mengenal tulisan. Masa pra-aksara dimulai sejak adanya kehidupan di permukaan muka bumi hingga manusia mengenal tulisan.

25. Saluran –saluran Islamisasi di Indonesia 
Masuknya agama Islam atau proses Islamisasi di Indonesia melalui beberapa cara atau saluran, yaitu:
a. Saluran perdagangan
Sejak abad ke-7 para pedagang muslim dari Gujarat (India), Arab, dan Persia telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Ini berarti telah terjadi hubungan masyarakat Indonesia dengan para pedagang Islam. Dengan demikian terjadilah perkawinan antara pedagang Islam dengan penduduk pribumi yang belum Islam. Hal ini akan melahirkan keluarga muslim, berkembang menjadi masyarakat muslim, perkampungan muslim, dan seterusnya. Contohnya Kampung Pekojan (Koja artinya pedagang Gujarat).

b. Saluran perkawinan
Dipandang dari segi ekonomi, para pedagang Islam mempunyai status ekonomi yang lebih baik, sehingga penduduk pribumi, putri bangsawan menjadi tertarik kepada para pedagang Islam. Hal ini akan melahirkan keluarga muslim, berkembang menjadi masyarakat muslim, perkampungan muslim, dan seterusnya. Contoh Raden Rahmat (Sunan Ampel) menikah dengan Nyai Gede Manila (putri Tumenggung Wilatikta).

c. Saluran pendidikan
Para ulama, guru-guru agama, dan para Kiai mendirikan pondok pesantren yang mendidik para santri dididik tentang agama Islam. Kemudian, bila telah selesai mereka pulang ke kampung halamannya untuk berdakwah menyebarkan agama Islam kepada masyarakat sekelilingnya. Contoh Raden Rahmad mendirikan pesantren di Ampel, dekat Surabaya.

d. Saluran Kesenian
Penyebaran agama Islam melalui kesenian dapat dilakukan dengan pertunjukan seni gamelan seperti yang terjadi di Solo, Yogyakarta, dan Cirebon. Seni gamelan dapat mengundang masyarakat untuk berkumpul dan selanjutnya dilaksanakan dakwah-dakwah keagamaan. Contoh adanya acara sekatenan di Solo dan Yogyakarta berasal dari kata syahadatain (dua kalimat syahadat).

26. Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial 

1) Sistem Penyerahan Wajib oleh VOC
Dengan hak-hak istimewa yang dimiliki oleh VOC, maka kongsi dagang yang sering disebut dengan kompeni ini berkembang dengan cepat. Kedudukan Portugis mulai terdesak dan bendera kompeni mulai berkibar.
Kompeni mengikat raja-raja kita dengan berbagai perjanjian yang merugikan. Makin lama kompeni makin berubah menjadi kekuatan yang tidak hanya berdagang, akan tetapi ikut mengendalikan pemerintahan di Indonesia. Kompeni mempunyai pegawai dan anggota tentara yang semakin banyak. Daerah kekuasaannya pun semakin luas.
Kompeni membutuhkan biaya besar untuk memelihara pegawai dan tentaranya. Biaya itu diambil dari penduduk. Pada zaman kompeni penduduk kerajaan diharuskan menyerahkan hasil bumi seperti beras, lada, kopi, rempah-rempah dan lain sebagainya kepada VOC. Hasil bumi itu harus dikumpulkan pada kepala desa dan untuk setiap desa ditetapkan jatah tertentu.
Kepala desa menyerahkannya kepada bupati untuk disampaikan kepada kompeni. Tentu saja kompeni tidak mendapatkannya secara gratis, tetapi juga memberi imbalan berupa harga hasil bumi itu,. Tetapi harga itu ditetapkan oleh kompeni. Lagi pula, uang harga pembelian itu tidak sampai ke tangan petani. Biasanya uang itu sudah dipotong oleh pegawai VOC ataupun oleh kepala desa pribumi.

2) Sistem Wajib Kerja (Kerja Rodi)
Setelah lebih kurang 200 tahun berkuasa, akhirnya pada tanggal 31 desember 1799, VOC seara resmi dibubarkan. Hal ini disebabkan banyak biaya perang yang dikeluarkan untuk mengatasi perlawanan penduduk, terjadinya korupsi diantara pegawainya dan timbulnya persaingan dengan kongsi dagang yang lain. Kekuasaan VOC kemudian diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda.
Perubahan politik yang terjadi di Belanda merupakan pengaruh revolusi yang dikendalikan oleh Prancis. Dalam revolusi tersebut, kekuasaan Raja Willem V. runtuh dan berdirilah Republik Bataaf. Tidak lama kemudian republik Bataaf juga dibubarkan dan Belanda dijadikan kerajaan di bawah pengaruh Prancis, sebagai rajanya adalah Louis Napoleon. Louis Napoleon kemudian mengirim Herman Willems Deandels sebagai gubernur jenderal dengan tugas utama mempertahankan pulau jawa dari ancaman Inggris. Juga diberi tugas mengatur pemerintahan di Indonesia. Untuk mewujudkan langkah tersebut, deandels menerapkan sistem kerja wajib (kerja rodi).
Deandels dikenal sebagai penguasa pemerintah yang sangat disiplin, keras dan kejam. Selain itu, akibat tindakannya menjual tanah milik negara kepada pengusaha swasta asing, berarti ia telah melanggar undang-undang negara. Oleh karena itu, pemerintah Belanda memanggil pulang Deandels ke negeri Belanda. Deandels berkuasa di Indonesia pada tahun 1801-1811. Sebagai pengganti deandels adalah Janssens sebagai gubernur jenderal di Indonesia. Janssens ternyata sangat lemah dan kurang cakap dalam menjalankan tugasnnya, sehingga dapat dikalahkan oleh Inggris dan harus menandatangani perjanjian di tuntang yang terkenal dengan nama kapitulasi tuntang.

3) Sistem Sewa Tanah (Landrente)
Peristiwa Belanda menyerah kepada Inggris melalui kapitulasi Tuntang pada tahun 1811, menjadi awal pendudukan kolonial Inggris di Indonesia. Tahun 1811-1816 berada di Indonesia dengan bawah kekuasaan Inggris. Thomas Stamford Raffles diangkat sebagai gubernur di Jawa dan bawahannya. Tujuan utama pemerintahan Raffles adalah meningkatkan kesejahteraan rakyatr. Salah satu tindakannya yang populer adalah mencetuskan sistem sewa tanah (landrente). Hal tersebut tidak membebani rakyat, namun kondisi di Eropa membuat Raffles harus mengakhiri masa jabatanya di Indonesia. Perang koalisi berakhir dengan kekalahan Prancis. Negara-negara yang menjadi lawan Prancis mengambil keputusan bahwa sebagai benteng untuk menghadapi Prancis, Belanda harus kuat. Maka dari itu, dalam Traktat London tahun 1824, ditetapkan bahwa Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
Kebijakan Deandels yang dikenal dengan nama Contingenten digante dengan sistem sewa tanah oleh Thomas Stamford Raffles. Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena senua tanah dianggap milik negara.Berikut ini pokok-pokok sistem tersebut:
(1) Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan
(2) Hasil petani dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati
(3) Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah

Dalam pelaksanaannya, sistem sewa tanah di Indonesia mengalami kegagalan, karena:
(1) Sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya berbeda
(2) Sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah
(3) terbatasnya jumlah pegawai
(4) Masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa kebijakan Raffles pada umumnya diteruskan oleh pemerintahan kolonial Belanda yang baru, pertama di bawah komersaris jenderal Elout, Buyskes dan Van Der Capellen pada tahun 1816-1819 dan kemudian di bawah gubernur jenderal Van Der Capellen pad tahun 1819-1826 dan komisaris jenderal Du Bus De Gisgnies pada tahun 1826-1830. Sistem sewa tanah baru dihapuskan dengan kedatangan seorang gubernur jenderal baru, bernama Van Der Bosch pada tahun 1830 yang kemudian menghidupkan kembali unsur-unsur paksaan dalam penanaman tanaman dagangan dalam bentuk yang lebih keras dan efisien.

4) Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
Cultuur stelsel (harafiah: sistem kultivasi atau secara kurang tepat diterjemahkan sebagai sistem budaya) yang oleh sejarawan Indonesia disebut dengan Sistem Tanam Paksa ialah peraturan yang dikeluarkan oleh gubernur jenderal Johannes Van Der Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagaian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastilan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintahan kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 haru dalam setahun (20%) pada kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
Pada tahun 1830 terjadi perubahan. Ketika itu negeri Belanda sangat payah keuangannya kerena harus membiayai perang diponogoro dan usaha mencegah Belgia memisahkan diri.
Johannes Van Der Bosch, yang kemudian menjadi gubernur jenderal mengajukan rencana untuk dapat meningkatkan produksi tanaman ekspor di Indonesia. Hasilnya dijamin akan dapat meolong keuangan Belanda. Sistem ini dinamakan cultuur stelsel yang dinamakan tanam paksa.
Tanam paksa mencapai puncak perkembangannya sekitar tahun 1830-1840. Pada waktu itu Belanda menikmati hasil tanam paksa yang tertinggi. Rakyar di Belanda tidak banyak mengetahui tentang tanam paksa di Indonesia. Karena saat itu hubungan telekomunikasi belum ada dan surat kabar masih kurang. Tetapi sesudah tahun 1850 terjadi perubahan. Malapetaka di Ceribon dan Demak lambat laun sampai pula terdengar di Belanda. Mereka juga mendengar tentang sikap pegawai Belanda sewenang-wenang.
Sementara itu pada tahun 1860 di Belanda terbit dua buku yang menentang tanam paksa oleh Douwes Dekker dengan nama kalangan masyarakat yang menghendaki agar tanam paksa dihapus.
Kedua buku itu ialah Max Havelaar yang dikarang oleh Douwes Dekker dengan nama samaran Murtatuli. Buku kedua ialah Suiker Contracten (kontrak gula) ditulis ileh Frans Van De Putte. Karena pendapat umum yang membalik, sejak itu tanam paksa berangsur dihapuskan. Pada tahun 1860, tanam paksa lada dihapuskan, pada tahun 1865 menyusul nila dan teh. Tahun 1870 boleh dikata semua tanam paksa sudah dihapus, kecuali kopi di daerah priangan yang baru dihapuskan pada tahun 1917.

27. Perkembangan Pergerakan Nasional yang bersifat etnik, kedaerahan, keagamaan dan terbentuknya nasionalisme di Indonesia 
a. Pergerakan Nasional yang bersifat kedaerahan
1) Paguyuban Pasunda
Paguyuban Pasundan didirikan di Jakarta pada 1914. Organisasi ini bertujuan menjaga adat istiadat di tanah Pasundan dan memajukan pendidikan masyarakat Sunda dengan mendirikan sekolah-sekolah. Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang sangat aktif dalam mengkritik kebijaksanaan pemerintah kolonial.
2) Tri Koro Darmo
Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1915 oleh Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu sakti, budi, dan bakti. Kegiatan yang dilakukan mencakup bidang pendidikan, kesenian, dan kepanduan. Dalam perkembangannya, organisasi ini diubah menjadi Jong Java pada 1918.
3) Jong Sumatranen Bond
Jong Sumatranen Bond didirikan di Jakarta oleh para pelajar dari Sumatra yang menuntut ilmu di Jakarta. Organisasi ini didirikan pada 9 Desember 1917 dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antara para pelajar Sumatra yang belajar di Jakarta, juga bertujuan untuk meningkatkan minat para pelajar Sumatra agar mempelajari budayanya sendiri. Tokoh tokoh yang bergabung dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Mohammad Yamin.
4) Serikat Ambon
Didirikan oleh A.J.Patty pada 9 Mei 1918 dengan tujuan meningkatkan pendidikan untuk orang Ambon. Ia sangat aktif dalam mengkampanyekan organisasi sehingga ditangkap dan diasingkan ke Flores. Dengan tertangkapnya A.J.Patty, perjuangannya dilanjutkan oleh Mr.Latuharhary. Ia memiliki cita-cita perjuangan yang sama dengan A.J.Patty.
5) Jong Minahasa
Merupakan kelanjutan organisasi dari Rukun Minahasa. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan memupuk rasa nasionalisme dan mempererat persaudaraan antar pelajar Sulawesi. Jong Minahasa didirikan oleh Sam Ratulangi dan Dr. Tumbelaka pada 24 April 1919.
6) Timorsch Verbond
Merupakan perkumpulan masyarakat Timor pada zaman hindia belanda. Perkumpulan ini didirikan pada September 1921 oleh J.W.Ammalo. Anggotanya berasal dari kalangan militer, parapegawai negeri, dan para pegawai raja raja pribumi. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan memajukan bidang ekonomi, bidang sosial, dan kebudayaan masyarakat Timor. Dalam perkembagannya, organisasi ini berubah menjadi organisasi poolitik yang menentang penjajahan.

b. Pergerakan Nasional yang bersifat keagamaan
1) Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan yang bersifat nonpolitik. Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tujuan dibentuknya adalah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
2) Persatuan Islam (Persis)
Merupakan organisasi islam modern yang bersifat nonpolitik. Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923. Tokoh pendiri organisasi ini ialah K.H.Zamzam. dalam pergerakannya, organisasi ini lebih berorieentasi pada perjuangan dan dakwah. Paham yang dianut oleh organisasi ini mengadopsi paham perkembangan islam yang telah disebarkan oleh Muhammad Abduh .
3) Nadhatul Ulama
Didirikan di Surabaya pada 1 Januari 1926. Tokoh pendiri NU ialah K.H.Hasyim Ashari. Organisasi ini bertujuan menegakkan ajaran islam dan menerapka hukum Islam dalam masyarakat.

c. Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
1) Latar belakang munculnya pergerakan kebangsaan (Nasional)
Dimulai pada awal abad ke-20, sejak bangsa Indonesia menyadari pentingnya perjuangan bersama seluruh unsur bangsa. Perjuangan pada abad ke-20 dilakukan melalui organisasi politik, pendidikan dan ekonomi. Perkembangan pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor dari dalam(intern) dan faktor dari luar(ekstern).
a) Faktor dari dalam (intern)
(1) Penderitaan rakyat yang berkepanjangan
(2) Lahirnya golongan terpelajar
(3) Mengenang kejayaan masa lampau yang gemilang (kerajaan Sriwijaya dan Majapahit)

b) Faktor dari luar
(1) Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
(2) Kebangkitan nasional negara-negara tetangga seperti India, Philipina, Cina, dan Turki
(3) Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi

2) Muncul dan berkembangnya pergerakan kebangsaan
a) Budi Utomo
Merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama yang didirikan pada 20 Mei 1908. Budi Utomo didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, seperti Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan R.T. Ario Tirtokusumo. Budi Utomo termasuk kedalam organisasi yang moderat, banyak aggotanya yang duduk dalam Volksraad. Organisasi ini banyak bergerak dibidang sosial, ekonomi,dan pendidikan.

3) Sarekat Islam
Merupakan organisasi masa pertama yang memiliki keanggotaan yang banyak di Indonesia. Sarekat Islam merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada akhir 1950. SDI berubah menjadi Sarekat Islam pada 1912 setelah Oemar Said Tjokroaminoto masuk menjadi anggota sekaligus pengurus.
Tujuannya mencapai kemajuan rakyat melalui jalan persaudaraan, persatuan dan tolong menolong diantara para anggotanya.

4) Indische Partij
Organisasi ini didirikan oleh keturunan Indo (campuran Indonesia dan Belanda) serta kaum nasionalis pribumi. Pendirinya ialah E.F.E.Douwes Dekker pada tanggal 25 Desember 1912. Ia bekerja sama dengan dua orang nasionalis lainnya, yaitu Tjipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), ketiga tokoh ini dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Tujuan dari Indische Partij yaitu membangunkan patriotisme semua ”Indiers” terhadap tanah air. Juga untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Paham kebangsaan partai ini juga diikuti oleh organisasi lain, seperti Perhimpunan Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia.

5) Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908 di Negeri Belanda berdirilah organisasi para mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Semula organisasi ini bernama Indische vereeniging. Pendirinya antara lain Sultan Kesayangan dan R.N. Noto Suroto. Tujuan yang ingin dicapai organisasi ini adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia di Negeri Belanda. Dan kemudian, untuk menunjukkan ke-Indonesiaannya, organisasi Indische vereeniging berubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia pada 3 Februari 1925.

6) Organisasi Pemuda dan Pelajar
Pada masa pergerakan nasional, para pemuda terpelajar mengambil peranan yang sangat penting. Mereka mendirikan perkumpulan atau organisasi kepemudaan, baik yang bersifat kedaerahan maupun nasional. Tujuannya untuk melindungi kepentingan mereka serta menumbuhkan semangat kebangsaan. Beberapa organisasi pemuda yang lahir pada awal abbad ke 20 yaitu :
a) Perkumpulan pasundan
b) Tri koro dharmo (tiga tujuan mulia)
c) Jong java
d) Sarekat sumatera ( Jong Sumatranen Bond )
e) Jong Minahasa
f) Sarekat Ambon
g) Timorsch Verbond
h) Kaum Betawi
i) Jong Islamieten Bond
j) Organisasi Kepanduan

selain di bidang sosial dan politik, para pemuda nasionalis juga tergabung dalam organisasi kepanduan. Organisasi ini melatih para anggotanya menjadi pemuda yang sportif, disiplin, dan cinta tanah air.

7) Partai Komunis Indonesia
Partai ini Didirikan tahun 1924 untuk menampung kaum nasionalis yang ingin meperhatikan dan memperjuangkan kaum buruh dan rakyat jelata yang nasibnya sangat buruk pada masa penjajahan.

8) Partai Nasional Indonesia
Tujuan untuk menegakkan kemerdekaan juga dilakukan oleh Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada 4 Juli 1927. Partai ini didirikan oleh golongan pelajar yang bergabung dalam Algemeene Studie Club Bandung yang dipimpin oleh Ir.Soekarno. Selain prinsip untuk mencapai Indonesia merdeka, partai ini juga bersifat nonkooperatif dan marhaenisme.

9) Partai Indonesia (Partindo)
Setelah PNI dibubarkan, semangat pergerakan nasional terus menggelora. Sebagian pengurus PNI segera mendirikan Partai Indonesia yang dipimpin Mr.Sartono. Adapun sebagian anggota PNI lainnya yang tidak bergabung dengan Partindo segera mendirikan PNI Baru. Selain dua partai tersebut, lahir juga PNI Pendidikan di Yogyakarta pada Agustus 1932.

10) Gabungan Politik Indonesia
GAPI didirikan pada Mei 1939 atas prakarsa Moh Husni Thamrin. Pendirian GAPI dilakukan setelah Petisi Sutardjo yang disampaikan pada 1936 ditolak oleh Ratu Belanda pada November 1938. GAPI merupakan organisasi gabungan dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Paguyuban Pasundan, PSII, dan PNI baru. Tuntunan utama GAPI adalah Indonesia Berparlemen yaitu 1 Parlemen yang dipilih oleh, dari, dan untuk rakyat Indonesia. Gencarnya tuntunan GAPI ini mendorong pemerintah kolonial Belanda pada 14 September 1940 membentuk komisi Visman yang bertugas menyelidiki sejauh mana kehendak rakyat dengan perubahan pemerintah.Namun demikian, jawaban komisi ini adalah bahwa bangsa indonesia masih ingin tetap berada dalam ikatan dengan kerajaan belanda.

28. Alasan Jepang membentuk BPUPKI 
a. Untuk menarik simpati rakyat indonesia karena kedudukan jepang di indonesia sedang kritis
b. Desakan para tokoh bangsa Indonesia agar Jepang segera merealisasikan janji kemerdekaan yang dikemukakan oleh PM Koiso

29. Proses terbentuknya negara dan pemerintahan RI beserta kelengkapannya dengan sidang PPKI 
a. Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945), yang menghasilkan:
1) Mengesahkan dan menetapkan UUD RI yang telah dipersiapkan oleh BPUPKI, yang kemudian dikenal dengan UUD 1945.
2) Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara aklamasi atas usulan Otto Iskandardinata.
3) Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama MPR dan DPR belum terbentuk.

b. Sidang PPKI kedua (19 Agustus 1945), yang memutuskan:
1) Pembagian wilayah yang terdiri dari 8 provinsi, yaitu:
a) Jawa Barat dengan gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo.
b) Jawa Tengah dengan gubernurnya R. Panji Suroso.
c) Jawa Timur dengan gubernurnya R.A. Suryo.
d) Borneo (Kalimantan) dengan gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor.
e) Sulawesi dengan gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi.
f) Maluku dengan gubernurnya Mr. J. Latuharhary.
g) Sunda Kecil (Nusa Tenggara) dengan gubernurnya Mr. I. Gusti Ketut Pudja.
h) Sumatra dengan gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan.

2) Membentuk Komite Nasional (Daerah).

3) Menetapkan 12 departemen beserta menterinya dan 4 menteri negara.
Berikut ini 12 departemen tersebut:
a) Departemen Dalam Negeri dipimpin R.A.A. Wiranata Kusumah.
b) Departemen Luar Negeri dipimpin Mr. Achmad Soebardjo.
c) Departemen Kehakiman dipimpin Prof. Dr. Mr. Supomo.
d) Departemen Keuangan dipimpin Mr. A.A. Maramis.
e) Departemen Kemakmuran dipimpin Surachman Cokroadisurjo.
f) Departemen Kesehatan dipimpin Dr. Buntaran Martoatmojo.
g) Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin Ki Hajar Dewantara.
h) Departemen Sosial dipimpin Iwa Kusumasumantri.
i) Departemen Pertahanan dipimpin Supriyadi.
j) Departemen Perhubungan dipimpin Abikusno Tjokrosuyoso.
k) Departemen Pekerjaan Umum dipimpin Abikusno Tjokrosuyoso.
l) Departemen Penerangan dipimpin Mr. Amir Syarifudin.

Sedangkan 4 menteri negara yaitu:
a) Menteri negara KH. Wachid Hasyim.
b) Menteri negara M. Amir.
c) Menteri negara R. Otto Iskandardinata.
d) Menteri negara R.M. Sartono.

Di samping itu diangkat pula beberapa pejabat tinggi negara yaitu:
a) Ketua Mahkamah Agung: Dr. Mr. Kusumaatmaja.
b) Jaksa Agung: Mr. Gatot Tarunamihardja.
c) Sekretaris Negara: Mr. A.G. Pringgodigdo.
d) Juru bicara Negara: Soekarjo Wirjopranoto.

c. Sidang PPKI ketiga (22 Agustus 1945), yang memutuskan:
1) Pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI)
KNI adalah badan yang berfungsi sebagai DPR sebelum DPR hasil pemilu terbentuk. Di tingkat pusat komite ini disebut KNIP yang diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo dan wakilnya Sutarjo Kartohadikusumo, Mr. Latuharhary, Adam Malik. Sedang di tingkat daerah disebut Komite Nasional Daerah.
Tugas pertama KNIP adalah membantu tugas kepresidenan. Namun, kemudian diperluas tidak hanya sebagai penasihat presiden, tetapi juga mempunyai kewenangan legislatif. Wewenang KNIP sebagai DPR ditetapkan dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945. Dalam rapat tersebut, wakil presiden Drs. Moh. Hatta mengeluarkan Maklumat Pemerintah RI No. X yang isinya meliputi hal-hal berikut:
a) KNIP sebelum DPR/MPR terbentuk diserahi kekuasaan legislatif untuk membuat undang-undang dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
b) Berhubung gentingnya keadaan, maka pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir.

2) Membentuk Partai Nasional Indonesia
Pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat yang pada intinya berisi memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mendirikan partai politik. Maklumat itu kemudian dikenal dengan Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945. Partai politik yang muncul diantaranya Masyumi, Partai Komunis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Parkindo, Partai Rakyat Jelata, Partai Sosialis Indonesia, Partai Rakyat Sosialis, Partai Katolik, Permai, dan PNI.

3) Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengumumkan secara resmi berdirinya BKR. BKR berfungsi sebagai Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang merupakan induk organisasi pemelihara keselamatan rakyat. Pembentukan BKR dengan maksud agar tidak membangkitkan permusuhan dan reaksi dari tentara Sekutu dan Jepang yang masih berada di Indonesia.

4) pemerintah pada tanggal 5 Oktober 1945 membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berdasarkan maklumat pemerintah. Sebagai panglima TKR, pemerintah menunjuk Supriyadi. Berdasarkan maklumat pemerintah tersebut, dibentuk Markas Tertinggi TKR oleh Oerip Soemohardjo yang berkedudukan di Yogyakarta. Di Pulau Jawa terbentuk 10 Divisi dan di Sumatra 6 Divisi.

5) Karena Supriyadi tidak pernah muncul, maka pada bulan November 1945 digantikan oleh Soedirman (Komandan Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel). Pada tanggal 18 Desember 1945, Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat Jenderal. Sedangkan Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum dengan pangkat Letnan Jenderal. Selanjutnya TKR mengalami perkembangan dan perubahan nama berikut:
a) 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diganti dengan nama Tentara Keselamatan Rakyat (TKR).
b) 11 Januari 1946, Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
c) 3 Juni 1947, Tentara Republik Indonesia (TRI) berganti nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

30. Perbedaan candi Hindu dengan candi Budha
Perbedaan
Candi Hindu
Candi Budha
fungsi
Makam raja-raja
Tempat ibadah
Bagian bangunan dan filosofinya
Tiga bagian, yaitu bhurloka, bhurvaloka, dan svarloka
Tiga bagian, yaitu kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu
Bentuk puncak
Ratna
Stupa
Arca
Trimurti
Arca Budha
bentuk
ramping
tambun
Arah pintu utama
barat
timur
Bahan pembuatan
Batu merah
Batu andesit


Perbedaan Fungsi 
Berdasarkan fungsinya di masa silam, candi Hindu dan Budha ternyata memiliki perbedaan kegunaan. Candi Hindu umumnya digunakan sebagai makam dari raja-raja kerajaan Hindu yang berkuasa, sementara candi Budha umumnya digunakan sebagai tempat ibadah. Identifikasi fungsi ini diketahui dari adanya fakta bahwa sering ditemukannya abu hasil sisa pembakaran jenazah yang diperkirakan abu jenazah para raja dalam candi Hindu. 
Perbedaan Struktur 

Perbedaan candi Hindu dan Budha juga akan terlihat dari struktur bangunannya. Bangunan candi Hindu biasanya terdiri dari 3 bagian, yaitu bhurloka, bhurvaloka, dan svarloka. Sementara bangunan candi Budha terdiri dari 3 bagian yang disebut kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu.

Masing-masing bagian candi Hindu dan Budha ini memiliki filosofi yang juga berbeda-beda. 

Pada candi Hindu, bhurloka (bagian dasar) melambangkan dunia fana, bhurvaloka (tubuh candi) melambangkan dunia pemurnian, dan svarloka (atap candi) melambangkan dunianya para dewa.

Sementara pada candi Budha, kamadhatu (bagian dasar) melambangkan manusia yang penuh dosa, rupadhatu (bagian tengah) melambangkan kehidupan manusia di dunia yang penuh nafsu, dan arupadhatu (bagian atas candi) melambangkan manusia sudah mencapai nirwana. 
Perbedaan Bentuk Puncak 

Bentuk puncak antara candi Hindu dan Budha secara fisik juga terlihat berbeda. Bentuk puncak candi hindu umumnya meruncing dan disebut Ratna, sementara bentuk puncak pada candi Budha lebih tambun dan disebut stupa.



Baca Selanjutnya :

No comments:

Post a Comment