Lilin Harapan


Oleh Linda Sahara

Pada suatu malam ada empat lilin yang sedang menyala begitu terang tetapi satu persatu lilin itu padam. Karna suasana malam itu begitu sunyi sehingga terdengar sebuah percakapan di antara mereka sebelum mereka padam.

Lilin pertama berkata : "Aku adalah perubahan namun manusia tidak mampu berubah menjadi lebih baik, mereka sudah terkena kesenangan dan lebih suka bermalas - malasan, karena itu lebih baik aku memadamkan diriku saja"

Demikian lilin pertama pun kahirnya padam.

Lalu lilin kedua berkata : "Aku adalah iman. Namun manusia sudah tidak mementingkanku lagi. Mereka sudah tak mau mengenalku lagi dan banyak sudah dari mereka yang tidak menjalankan ibadah tepat waktu. Sayang aku sudah tidak berguna lagi. Untuk itu tak ada lagi gunanya aku menyala."

Selesai lilin kedua bicara, tiupan angin memadamkannya.

Lalu lilin ketiga berkata : "Aku adalah cinta. Namun aku telah dipergunakan dengan salah. Manusia lebih cinta terhadap kekasih dan pekerjaannya sehingga mereka lupa bahwa masih ada orang tua, keluarga dan tuhannya. Karena itulah untuk apa aku ada?".

Seperti halnya lilin pertama dan kedua, akhirnya lilin ketiga pun padam.

Tiba - tiba seorang anak masuk ke dalam kamar dan melihat ketiga lilin tersebut sudah padam. Ternyata ia sangat takut dengan kegelapan. 

"Kenapa kalian padam? Apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, aku takut ..." ujar anak itu sambil menangis.

Melihat anak ketakutan dan menangis, lilin keempat berkata : 
"Jangan takut, jangan menangis, aku masih ada disini untuk menemani mu. Aku masih menyala dan aku bisa kembali menyalakan  lilin - lilin itu. Aku adalah harapan"

Dengan mata berbinar, diambilnya lilin harapan dan dinyalakannya kembali ketiga lilin yang sudah padam.  Ketiga lilin kembali menyala, dan anak tersebut  tidak lagi merasa ketakutan pada kegelapan. Dan begitulah akhirnya, hanya harapanlah yang dapat menolongnya. 

"Apa yang tidak pernah mati adalah harapan dalam hati. Ketika harapan sudah tidak ada, maka matilah manusia"

Diadaptasi dari  "Cerita Tentang Empat Buah Lilin"

No comments:

Post a Comment